Selasa, 25 November 2014

Teacher Day in SMANSI

 Aku percaya kalau guru terhebat merupakan seniman terhebat dan saya percaya hanya sedikit sekali seniman yang hebat. Mengajar mungkin merupakan seni terhebat karena medianya adalah jiwa dan akal manusia. 
 Seseorang yang mendidik anak-anak itu lebih dihormati dari orangtuanya, bila orang tua hanya memberi nafkah hidup, maka pendidik memberi seni kehidupan dengan baik. 
 Peranmu sebagai pemimpin itu jauh lebih penting daripada apa yang engkau bayangkan. Engkau (guru) punya kekuasaan untuk membantu seseorang jadi sang juara. 
 Nasihat serta bimbingan tulus darimu, akan aku kenang selalu dan untuk selamanya. Jasa-jasamu begitu mulia, engkau akan jadi guru terbaikku sepanjang masa. Terima kasih duhai guruku. 
 Ayunan langkah engkau hentakan tiap hari. Keringat dingin tercucur deras di atas letih tubuhmu. Namun engkau tidak pernah lelah dengan semua itu. Kau ingin kami sukses di masa depan nanti. Dengan ilmumu kita akan hidup lebih baik di masa depan. Terima kasih wahai guruku. 
 Seuntai kata aku ucapkan teruntuk engkau pahlawan umat, pembimbing tiap manusia dan penerang kehidupan. Terima kasih atas ilmu yang sudah engkau berikan wahai guruku. Jasa-jasamu akan selalu aku kenang hingga kapanpun. 
 Kita dapat mengajar banyak hal, tetapi bila seorang guru tak dapat berbicara kepada sekumpulan siswa yang enak untuk diajak bicara, dia tak akan pernah jadi guru yang kompeten. 
 Berikanlah saya seekor ikan supaya saya dapat makan hari ini. Ajarkanlah saya memancing ikan, supaya saya dapat makan setiap hari. 
 Terima kasih aku ucapkan kepadamu atas jasa-jasamu. Pengorbanan waktu, Sebuah niat yang suci mulia Dan engkau rela tinggalkan anak-anakmu. Demi memberi bimbingan ilmu untuk kita semuanya. Semoga Tuhan membalas jasa muliamu wahai guruku. 
 Guru yang baik tak pernah bilang muridnya bodoh, namun guru yang baik selalu bilang, ‘Muridku belum bisa’ 
 Teknologi hanyalah sebuah alat. Dalam hal membuat siswa bisa bekerja sama dan membuat mereka termotivasi, gurulah yang paling utama. 
 Sudah sekian tahun lamanya kita bersama, ikatan guru dengan murid. Semua tidak akan pernah terlupakan. Engkau guru terbaiku yang akan selalu aku kenang selamanya. Biarkan ini jadi cerita indahku di sekolah ini. Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang engkau berikan wahai guruku.
Berikut Foto-Foto Tadi Pagi Kasih Surprise Buat Guru-Guru :












Khataman Pada Tahun Baru Hijriah 1436

Keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an

a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi)

b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah

Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Addarimi)

c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikat

Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al-Qur’an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat/ berdoa untuknya hingga sore hati.” (HR. Addarimi.)

d. Mengikuti sunnah Rasulullah saw.

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah saw. Hal ini tergambar dari hadits berikut: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah saw., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi)

Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an

a. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling minimal dalam membaca Al-Qur’an. Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh dalam 5 hari, dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari. Maka dari sini dapat disimpulkan, batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-qur’an adalah tiga hari.

b. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari

Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah saw. untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Hikmah di balik larangan tersebut, Rasulullah saw. katakan dalam hadits lain sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

c. Rasulullah saw. tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam
Dari Aisyah ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah saw. mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (HR. Ibnu Majah)

Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an

Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama.
Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)
Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.

Kiat-Kiat Agar Senantiasa Dapat Mengkhatamkan Al-Qur’an

Ada beberapa kiat yang barangkali dapat membantu dalam mengkhatamkan Al-Qur’an, di antaranya adalah:
1. Memiliki ‘azam’ yang kuat untuk dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan. Atau dengan kata lain memiliki azam untuk membacanya satu juz dalam satu hari.
2. Melatih diri dengan bertahap untuk dapat tilawah satu juz dalam satu hari. Misalnya untuk sekali membaca (tanpa berhenti) ditargetkan setengah juz, baik pada waktu pagi ataupun petang hari. Jika sudah dapat memenuhi target, diupayakan ditingkatkan lagi menjadi satu juz untuk sekali membaca.
3. Mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat, kecuali jika terdapat sebuah urusan yang teramat sangat penting. Hal ini dapat membantu kita untuk senantiasa komitmen membacanya setiap hari. Waktu yang terbaik menurut penulis adalah ba’da subuh.
4. Menikmati bacaan yang sedang dilantunkan oleh lisan kita. Lebih baik lagi jika kita memiliki lagu tersendiri yang stabil, yang meringankan lisan kita untuk melantunkannya. Kondisi seperti ini membantu menghilangkan kejenuhan ketika membacanya.
5. Usahakan untuk senantiasa membersihkan diri (baca: berwudhu’) terlebih dahulu sebelum kita membaca Al-Qur’an. Karena kondisi berwudhu’, sedikit banyak akan membantu menenangkan hati yang tentunya membantu dalam keistiqamahan membaca Al-Qur’an.
6. Membaca-baca kembali mengenai interaksi generasi awal umat Islam, dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dari segi tilawah, pemahaman ataupun pengaplikasiannya.
7. Memberikan iqab atau hukuman secara pribadi, jika tidak dapat memenuhi target membaca Al-Qur’an. Misalnya dengan kewajiban infaq, menghafal surat tertentu, dan lain sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pribadi kita.
8. Diberikan motivasi dalam lingkungan keluarga jika ada salah seorang anggota keluarganya yang mengkhatamkan al-Qur’an, dengan bertasyakuran atau dengan memberikan ucapan selamat dan hadiah.
Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sifat Rasulullah, para sahabat, salafuna shaleh, dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah. Seyogyanya, kita juga dapat memposisikan Al-Qur’an sebagaimana mereka memiliki semangat, meskipun kita jauh dari mereka.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (An-Ankabut: 69).

Berikut Foto-Foto Khataman Pada Tahun Baru Hijriah 1436 :










Sejarah SMA Negeri 1 Sidayu

Sejarah SMA Negeri 1 Sidayu

SMA Negeri 1 Sidayu merupakan satu-satunya sekolah negeri ditingkat atas yang ada di wilayah Sidayu dan sekitarnya SMAN 1 Sidayu berdiri di Desa Ngawen Kec. Sidayu Kab.Gresik pada tanggal 17 Juli 1984. Pada awal berdirinya, SMAN 1 Sidayu belum memiliki gedung sekolah secara pribadi, tetapi gedungnya masih menggabung di SMPN 1 Sidayu. Kepala Sekolah yang pertama memimpin SMAN 1 Sidayu adalah R. Soetomo  Harjomurtono, Beliau sibantu seorang guru yang satu-satunya berstatus PNS, yaitu Bapak Slamet Suhardi secara langsung ditunjuk oleh Kepsek sebagai Waka. Kurikulum. Kedua orang inilah cikal bakal di SMAN 1 Sidayu yang berjaung dan tarus memperjuangkan keberadaan SMAN 1 Sidayu ditengah-tengah masyarakat Sidayu dan Sekitarnya, tentunya dibantu dibantu tenaga TU dan guru dari mahasiswa PPL IKIP Surabaya.

Selama 2 tahun SMAN 1 Sidayu menempati gedung sekolah SMPN 1 Sidayu, yang pada akhirnay pemerintah propinsi melalui KAKANDEP membeli tanah di Ngawen seluas kurang lebih 2 Ha. Untuk mendirikan gedung SMAN 1 Sidayu kemudian pada tanggal 10 Februari 1986 gedung SMAN 1 Sidayu resmi berdiri di bumi Ngawen, di Jl. Pahlawan No. 06 Sidayu Gresik.


         Kepala Sekolah yang paling lama memimpin SMAN 1 Sidayu adalah R. Soetomo Harjomurtono dibanding dengan Kepala Sekolah lain. Kemudian datang Kepala Sekolah lainnya yaitu Bapak Qomary Sholih, Bapak Supardi Al-Darsan, Bapak Ali Mujtahidin(alm) dan Bapak Syaiful Khamid. Dan pada kepemimpinan Drs. Khoirul Huda (Kepala SMAN 1 Gresik 2006) SMAN 1 Sidayu mulai diperhitungkan, dilirik dan diminati banyak masyarakat bahkan menjadi sekolah yang mengejutkan banyak kalangan dunia pendidikan karena prestasinya yang cukup membanggakan.

         Ada sejarah jilbab di SMAN 1 Sidayu ini, pada saat SMAN 1 Sidayu ini dipimpin oleh R. Soetomo Hartomurtono, dinas pendidikan melarang siswi SMAN memakai jilbab, termasuk melarang para guru perempuan, tetapi pada masa kepemimpinan Bapak Qomary Sholih, larangan memakai jilbab itu dihapus. Perjuangan guru – guru dan warga SMAN 1 Sidayu agar siswi SMAN 1 Sidayu memakai jilbab membuahkan hasil. Mulailah muncul satu-dua-tiga sampai beratus-ratus jilbab di SMAn 1 Sidayu, dari siswa putrid sampai guru perempuannya memulai memakai jilbab sampai sekarang siswi SMAN 1 Sidayu memakai jilbab bahkan menjadi keharusan (identik-WAJIB JILBAB).

         SMAN 1 Sidayu mulai mengalami kejayaannya ketika dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang bernama Drs. Khoirul Huda. Beliau datang di SMAN 1 Sidayu membawa angin segar, manajement sekolah diubah secara drastis kearah yang lebih transparent dan terkendali, semua unsur digerakkan dan diperhatikan, alur administrasi dibenahi secara baik. Dengan gaya kepemimpinan yang ditawarkan oleh Drs. Khoirul Huda ini rupanya diminati dan disukai sebagian besar guru dan karyawan serta siswa, Penataan administrasi terus dilakukan, penataan secara fisikpun mulai digerakkan dan dijalankan, satu persatu gedung dan ruang baru (model baru) berdiri. Sarana pembelajaran pun tak ketinggalan untuk dibenahi, semua unsur guru dan karyawan turut membantu, bergotong-royong, rawe-rawe rantas membenahi SMAN 1 Sidayu.
         Bapak Drs. Khoirul Huda yang sudah mulai diakui kehandalannya menata SMAN 1 Sidayu dipanggil menghadap keatasannya, beliau akhirnya mutasi ke SMAN 1 Gresik. Sebagai penggantinya adalah Bapak Ali Mujatahidin (alm), yang warna kepemimpinannya tidak terlalu jauh berbeda dengan Drs. Khoirul Huda. Beliau sangat terbuka, loyal, ramah, dan demokratis, tidak mengandalkan formalitas, beliau mempunyai prinsip yang penting bagi seluruh keluarga SMAN 1 Sidayu.

         Rupanya gaya kepemimpinan Bapak Ali Mujtahidin (alm) ini mampu menggait hati dan kemauan para guru serta karyawan, juga siswa. Kekurangan demi kekurangan yang masih tersisa pada masa Bapak Drs. Khoirul Huda dibenahi oleh beliau. Pergerakan prestasi di SMAN 1 Sidayu pada masa Bapak Ali Mujtahidin terus mambaik. Hal yang mengagumkan adalah saat perolehan NUM tertinggi sekabupaten Gresik untuk jurusan IPA, dan juara-juara lomba olympiade Fisika JAwa Timur, serta banyak lagi. Belum tamat perjuangan beliau di SMAN 1 Sidayu, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT. Untuk selama-lamanya. Hadir kembali Kepala sekolah yang baru, yaitu Bapak Syaiful Khafid dan kemudian Hadir lagi kepala sekolah, yaitu Bapak Arif Suswanto. (Kepala Sekolah SMAN 1 Sidayu sampai sekarang).

Kegiatan Qurban di SMA Negeri 1 Sidayu Tahun 1435 H

puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt.  Atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurakan kepada Nabi Muhamad Saw. Kepada para keluarga, Sahabat dan kepada kita semua selaku umatnya yang senantiasa mengikuti jejak langkahnya ( amin ).
Qurban dalam bahasa Arab artinya dekat, ibadah qurban artinya  menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.  Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah" artinya hewan yang disembelih  sebagai qurban. Ibadah qurban disinggung oleh al-Qur'an surah  al-Kauthar "Maka dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan menyembelihlah".
Keutamaan  qurban dijelaskan oleh sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w.  bersabda "Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha  adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut  menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya,  darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan  akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah).  Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba  putih bertanduk, beliau meletakkan kakinya di dekat leher hewan  tersebut lalu membaca basmalah dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.R.  Tirmizi dll).
Hukum ibadah qurban, Mazhab Hanafi mengatakan  wajib dengan dalil hadist Abu Haurairah yang menyebutkan Rasulullah  s.a.w. bersabda "Barangsiapa mempunyai kelonggaran (harta), namun ia  tidak melaksanakan qurban, maka jangan lah ia mendekati masjidku" (H.R.  Ahmad, Ibnu Majah). Ini menunjukkan seuatu perintah yang sangat kuat  sehingga lebih tepat untuk dikatakan wajib.
Mayoritas ulama  mengatakan hukum qurban sunnah dan dilakukan setiap tahun bagi yang  mampu. Mazhab syafi'i mengatakan qurban hukumnya sunnah 'ain (menjadi  tanggungan individu) bagi setiap individu sekali dalam seumur dan  sunnah kifayah bagi sebuah keluarga besar, menjadi tanggungan seluruh  anggota keluarga, namun kesunnahan tersebut terpenuhi bila salah satu  anggota keluarga telah melaksanakannya. Dalil yang melandasi pendapat  ini adalah riwayat Umi Salamh, Rasulullah s.a.w. bersabda "Bila kalian  melihat hilal dzul hijjah dan kalian menginginkan menjalankan ibadah  qurban, maka janganlah memotong bulu dan kuku hewan yang hendak  disembelih" (H.R. Muslim dll), hadist ini mengaitkan ibadah qurban  dengan keinginan yang artinya bukan kewajiban. Dalam riwayat Ibnu ABbas  Rasulullah s.a.w. mengatakan "Tiga perkara bagiku wajib, namun bagi  kalian sunnah, yaitu shalat witir, menyembelih qurban dan shalat iedul  adha" (H.R. Ahmad dan Hakim).
Panitia qurban SMA Negeri 1 Sidayu pada Hari Raya Idul Qurban 1435 H ini menerima titipan hewan Qurban dari Masyarakat sebanyak 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada yang berhak.

Atas nama Panitia qurban SMA Negeri 1 Sidayu dari MPK-OSIS SMA Negeri 1 Sidayu Kami berterima kasih kepada Para pengurban, mudah – mudahan segala amal Ibadah Ibu/Bapak semua diterima oleh Allah Swt. ( amin )

Ini diantaranya potret dari kegiatan qurban pada tahun 1435 H :