Penyelesaian Islam
Islam adalah satu-satunya agama yang memberi rasa tenang dengan mengenalkan bahwa Tuhannya sangat dekat kepada hamba-Nya, Maha Pengampun, dan kasih sayang-Nya mendahului murk-Nya. Allah Swt katakan bahwa Dia lebih dekat dari urat nadi bahkan DNA kita sekalipun. Dia akan mendekati kita dengan berlari ketika kita mendekati-Nya dengan berjalan. Islam telah menyediakan perangkat terbaik agar umat manusia dapat menikmati hidup didunia dengan berkah, hidup selamat dunia dan akhirat. Dalam menjalani kehidupan, setiap detik manusia selalu ada dalam hubungan manusia, Allah dan syaithan. Secara sederhana dalam menjalankan kehidupan harus memperhatikan aspek halal, thayyib dan mubah, termasuk agar terjaga kesehatan jiwa dan raga. Jika sebuah penyakit mengenai akal, jiwa atau raga pasti ada sesuatu diluar halal dan thayyib yang masuk melalui mata, telinga, mulut, hidung, kulit dsb yang kadarnya atau cara masuknya sudah merusak/tidak sesuai dengan sunatullah serta difasilitasi oleh syaithan/cara hidup syaithan termasuk harta yang haram, seks bebas, pelacuran, dan narkotika, pornografi dan pornoaksi, mode pakaian yang membangiktkan naluri yang tidak sesuai syariah. Oleh sebab itulah perlu dibuat antisipasi yang baik supaya tidak timbul penyakit dalam tatanan pribadi dan masyarakat. Dalam hal penyebab gangguan orientasi seksual seperti kaum homoseksual, heteroseksual ketika ilmu pengetahuan menemukan ada gangguan kromosom, Islam memberikan solusi dengan mendekatkan kromosom menuju pemiliknya yaitu Allah Swt. Dengan cara beriman dan bertakwa, beribadah dan beramal shalih seperti berdzikir, shalat, taubat, mendekatkan diri kepada Allah, bersedekah, bersilaturrahmi pada keluarga, memilih makanan dan minuman yang halal dan thayyib, menutupi aurat, tidak menampakkan kecantikan, tidak berselingkuh, tidak stres dan tidak pernah putus asa, yakin Allah-lah yang menyembuhkan. Disarankan juga berobat ke dokter disertai tabib yang ahli dalam pengobatan yang sesuai metode pengobatan Nabi Saw. Tidak berbujang melainkan secepatnya menikah dengan cara yang syar’i (tidak melakukan nikah mut'ah/nikah kontrak atau nikah dengan sesama jenis), maka insya Allah akan terjadi pula perbaikan pada tingkat DNA, hormonal dsb, disinilah perlu penelitian mendalam. Ilmu neuropsikoimunologi menguatkan bahwa ketika jalan hidup kita sesuai sunatullah/ Tuhan menurut kepercayaan agama lain, maka kekuatan dan kesehatan jiwa raga kita meningkat. Allah menganjurkan berkasih sayang agar kesehatan jiwa manusia terjaga, tetapi Allah membenci kasih sayang yang merusak seperti berpoligami yang tidak adil dan prilaku homoseksual/lesbi juga sodomi.
Tidak ada ciptaan Allah yang merusak jalan hidup seseorang, ketikapun ada terbukti kelainan secara kedokteran, selalu ada jalan yang diridhai Allah jika orang tersebut sadar bahwa hidupnya akan berkah jika bersama Allah. Islam menyediakan aturan melalui Al.Qur’an dan hadist agar secara pribadi dan tatanan kehidupan sosial umat manusia mencapai kesehatan jiwa dan raga seutuhnya. Untuk itulah tanggung jawab pemerintah, ilmuwan muslim dan masyarakat mempelajari dan menjaga sunatullah agar terjaga lingkungan hidup dan agar umat muslim khususnya mudah tunduk dan taat kepada perintah dan aturan Allah. Sesungguhnya manusia amat lemah jika menggantungkan hidupnya atas nama tanggung jawab pribadi dan lingkungan tanpa petunjuk dari Tuhannya. Bersegeralah mencari pertolongan Allah, karena sesungguhnya Allah-lah yang memahami fitrah hidup manusia dan pertolongan Allah itu sangat dekatidak ada ciptaan Allah yang merusak jalan hidup seseorang, ketikapun terbukti ada kelainan secara kedokteran, selalu ada jalan yang diridhoi Allah jika orang tersebut sadar bahwa hidupnya akan berkah jika bersama Allah. Islam menyediakan aturan melalui al Qur’an dan hadis agar secara pribadi dan tatanan kehidupan sosial umat manusia mencapai kesehatan jiwa dan raga seutuhnya.Untuk itulah tanggung jawab pemerintah,ilmuwan muslim dan masyarakat mempelajari dan menjaga sunatullah agar terjaga lingkungan hidup dan agar umat muslim khususnya mudah tunduk dan taat kepada perintah dan aturan Allah. Sesungguhnya manusia amat lemah jika menggantungkan hidupnya atas nama tanggung jawab pribadi dan lingkungan tanpa petunjuk dari Tuhannya. Bersegeralah mencari pertolongan Allah,karena sesungguhnya Allahlah yang memahami fitrah hidup manusia dan pertolongan Allah itu sangat dekat.
Sudah selayaknya, sebagai seorang muslim tidak begitu saja mengikuti setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-negara Barat. Islam telah memiliki pandangan tersendiri dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, pun dalam menyelesaikan persoalan HIV/AIDS ini. Kepada pemerintah, cobalah berpikir sedikit lebih cerdas akan strategi yang ditawarkan negara Barat dalam menghadapi HIV/AIDS. Solusi sesat dan menyesatkan penanggulangan HIV/AIDS melalui lembaga internasional (WHO, UNAIDS) adalah karena kebodohan mereka yang mengambil jalan keluar tidak berdasarkan fitrah hidup manusia. Diluar itu kita harus memikirkan adakah kepentingan mereka melemahkan umat karena fakta yang sebenarnya tentang HIV/AIDS yang ditutupi tentu ada maksudnya. Bukankah populasi penduduk muslim di negeri-negeri muslim semakin bertambah sedangkan jumlah penduduk dinegara kafir semakin berkurang? Dalam aspek ekonomi telah terbukti bahwa Indonesia telah berhasil diporak porandakan oleh IMF. Kekayaan alam milik rakyat habis-habisan terkuras untuk kepentingan negara adidaya. Maka masihkah kita berharap pada lembaga internasional yang terbukti menjadi alat penjajah Barat? Serangan gencar budaya liberal melalui media massa tak lain bertujuan menjauhkan umat Islam dari keterikatan kepada agamanya. Kenikmatan hidup membuat mereka membenci dan menjauhi hukum Islam.
Allah Swt berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang diluar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, karena mereka tidak henti-hentinya menyusahkanmu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya”. (QS. Al-Imran: 118)
Islam menyediakan solusi dalam permasalahan ini yaitu preventif dan kuratif yang ada dalam Al.Qur’an dan hadits.Solusi ini bisa dijalankan siapapun untuk jauh dari HIV/AIDS dan dampak buruk selanjutnya.
A. Solusi Preventif
1. Islam mengharamkan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim berkhalwat.
2. Islam mengharamkan perzinaan,pornoaksi pornografi dan segala yang terkait dengannya.
3. Islam mengharamkan prilaku seks yang menyimpang termasuk iklan kondom yang memfasilitasinya.
4. Islam melarang pria-wanita melakukan perbuatan yang membahayakan akhlak dan merusak masyarakat, termasuk pornoaksi dan pornografi.
5. Islam mengharamkan khamr dan seluruh benda yang memabukkan serta mengharamkan narkoba.
6. Amar ma’ruf nahi munkar yang wajib bagi individu dan masyarakat
7. Tidak mengiklankan fasilitas kondom sebagai pengaman hubungan seksual.
8. Memberikan hak bertemu keluarga dan memfasilitasi pembiayaan yang murah (penyediaan kereta khusus atau kendaraan khusus pekerja kelas bawah untuk pulang bertemu keluarga).
9. Tidak membiarkan LSM peduli AIDS tanpa pengawasan ulama dan ahli kejiwaan muslim.
10. Pembagian zakat dan penyaluran hasil proyek waqaf dan pemilikan umum (minyak, gas, batubara dsb) disertai edukasi dan penggerakan ekonomi untuk orang-orang miskin yang mata pencahariannya berisiko menularkan dan tertular HIV/AIDS seperti buruh, TKI, dan PSK.
11. Islam sangat menghargai dan membutuhkan pemuda yang kuat. Membuat gedung pemuda, imtak, science dan olahraga di tiap-tiap kota sehingga remaja/pemuda mempunyai visi dan cita-cita besar, berprestasi, bersatu dan paham sejauh mana mereka harus bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.
12. Membuat peraturan untuk dapat mewajibkan pemeriksaan HIV/AIDS bagi orang yang berisiko agar terjadi keadilan pada tingkat sosial.
13. Negara melindungi perempuan dan mengembalikan perempuan kepada kedudukannya yang mulia sehingga aspek kehidupan ibu dan anak harus mendapat prioritas.
Pada tingkat individu
1. Tidak mendekati narkoba dan seks bebas
2. Segera memeriksakan diri jika ada risiko tertular
3. Segera melakukan taubat yang sempurna agar tidak terjerumus
B. Solusi Kuratif
1. Memberi sangsi tegas bagi pelaku yang berzina, pemilik, pengedar, pabrik narkoba, pemilik media porno, distributor, mucikari, backing sampai dengan dibubarkan.
2. Orang yang tertular HIV/AIDS karena perbuatannya harus dihukum, dikarantina, diperbaiki mental.
3. Orang yang tertular HIV/AIDS karena tertular secara tidak langsung misalnya karena transfusi darah, tertular dari suami dsb, maka orang tersebut harus diberi perhatian lebih termasuk masalah hak dan keadilan
4. Bersabda Nabi Saw.: "Apabila kamu mendengar penyakit menular di satu daerah, maka janganlah kamu memasukinya, dan apabila (wabah) terjangkit sedang kamu berada di satu daerah maka janganlah keluar dari negeri tersebut karena ia lari dari (penyakit) itu". (HR. Bukhari no: 5404).
5. Melakukan penelitian mandiri terkait virus, obat kimia maupun herbal dan dukungan lainnya agar terhindar dari campur tangan negara lain.
6. Tidak melakukan diskriminasi termasuk pengobatan dan pekerjaan apabila dianggap layak.
Pada tingkat individu
1. Tidak meninggalkan ikhtiar dan taubat untuk dekat dengan Allah
2. Tidak bergantung pada methadon dan substitusi jarum suntik yang bisa berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Benar-benar berkonsultasi pada dokter dan ulama serta menjalankan pengobatan sehingga dapat mencapai kesehatan jiwa dan raga
4. Ikhlas, sabar dan tawakal baik pada individu maupun keluarga menjalankan terapi dan rehabilitasi yang berbasis pada aspek yang diridhoi Allah swt
5. Menjauhkan tindakan yang dapat menularkan kepada orang lain
“Mengkarantina” agar tidak ada infeksi baru dan agar penyakit tersebut tidak menular luas perlu memperhatikan hal hal berikut:
a. Selama karantina seluruh kebutuhannya tidak diabaikan.
b. Diberi pengobatan gratis dan optimal
c. Berinteraksi dengan orang-orang tertentu dibawah pengawasan dan jauh dari media serta aktivitas yang mampu menularkan.
d. Merehabilitasi mental (keyakinan, ketawakalan, kesabaran) sehingga mempercepat kesembuhan dan memperkuat ketakwaan. Telah diakui bahwa kesehatan mental mengantar pada 50% kesembuhan.
Solusi Islam bersifat tuntas.
• Mengharamkan seks bebas dan yang terkait dengannya.
• Mengharamkan narkoba.
• Mengkarantina secara manusiawi ODHA dan didekatkan pada keluarga.
• Memberikan penatalaksanaan dan pengobatan yang optimal
• Mengedepankan aspek kesehatan mental dan spiritual
• Tegakan sistem Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
berikut foto-foto momentum di hari HIV internasioanl diikuti juga pelepasan balon dan penbagian bunga kepada guru-guru SMA Negeri 1 Sidayu :
Selasa, 02 Desember 2014
Selasa, 25 November 2014
Teacher Day in SMANSI
Aku percaya kalau guru terhebat merupakan seniman terhebat dan saya percaya hanya sedikit sekali seniman yang hebat. Mengajar mungkin merupakan seni terhebat karena medianya adalah jiwa dan akal manusia.
Seseorang yang mendidik anak-anak itu lebih dihormati dari orangtuanya, bila orang tua hanya memberi nafkah hidup, maka pendidik memberi seni kehidupan dengan baik.
Peranmu sebagai pemimpin itu jauh lebih penting daripada apa yang engkau bayangkan. Engkau (guru) punya kekuasaan untuk membantu seseorang jadi sang juara.
Nasihat serta bimbingan tulus darimu, akan aku kenang selalu dan untuk selamanya. Jasa-jasamu begitu mulia, engkau akan jadi guru terbaikku sepanjang masa. Terima kasih duhai guruku.
Ayunan langkah engkau hentakan tiap hari. Keringat dingin tercucur deras di atas letih tubuhmu. Namun engkau tidak pernah lelah dengan semua itu. Kau ingin kami sukses di masa depan nanti. Dengan ilmumu kita akan hidup lebih baik di masa depan. Terima kasih wahai guruku.
Seuntai kata aku ucapkan teruntuk engkau pahlawan umat, pembimbing tiap manusia dan penerang kehidupan. Terima kasih atas ilmu yang sudah engkau berikan wahai guruku. Jasa-jasamu akan selalu aku kenang hingga kapanpun.
Kita dapat mengajar banyak hal, tetapi bila seorang guru tak dapat berbicara kepada sekumpulan siswa yang enak untuk diajak bicara, dia tak akan pernah jadi guru yang kompeten.
Berikanlah saya seekor ikan supaya saya dapat makan hari ini. Ajarkanlah saya memancing ikan, supaya saya dapat makan setiap hari.
Terima kasih aku ucapkan kepadamu atas jasa-jasamu. Pengorbanan waktu, Sebuah niat yang suci mulia Dan engkau rela tinggalkan anak-anakmu. Demi memberi bimbingan ilmu untuk kita semuanya. Semoga Tuhan membalas jasa muliamu wahai guruku.
Guru yang baik tak pernah bilang muridnya bodoh, namun guru yang baik selalu bilang, ‘Muridku belum bisa’
Teknologi hanyalah sebuah alat. Dalam hal membuat siswa bisa bekerja sama dan membuat mereka termotivasi, gurulah yang paling utama.
Sudah sekian tahun lamanya kita bersama, ikatan guru dengan murid. Semua tidak akan pernah terlupakan. Engkau guru terbaiku yang akan selalu aku kenang selamanya. Biarkan ini jadi cerita indahku di sekolah ini. Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang engkau berikan wahai guruku.Berikut Foto-Foto Tadi Pagi Kasih Surprise Buat Guru-Guru :
Khataman Pada Tahun Baru Hijriah 1436
Keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an
a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah
Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi)
b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah
Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Addarimi)
c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikat
Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al-Qur’an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat/ berdoa untuknya hingga sore hati.” (HR. Addarimi.)
d. Mengikuti sunnah Rasulullah saw.
Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah saw. Hal ini tergambar dari hadits berikut: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah saw., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi)
Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an
a. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling minimal dalam membaca Al-Qur’an. Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh dalam 5 hari, dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari. Maka dari sini dapat disimpulkan, batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-qur’an adalah tiga hari.
b. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari
Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah saw. untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Hikmah di balik larangan tersebut, Rasulullah saw. katakan dalam hadits lain sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)
c. Rasulullah saw. tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam
Dari Aisyah ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah saw. mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (HR. Ibnu Majah)
Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an
Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama.
Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)
Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Kiat-Kiat Agar Senantiasa Dapat Mengkhatamkan Al-Qur’an
Ada beberapa kiat yang barangkali dapat membantu dalam mengkhatamkan Al-Qur’an, di antaranya adalah:
1. Memiliki ‘azam’ yang kuat untuk dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan. Atau dengan kata lain memiliki azam untuk membacanya satu juz dalam satu hari.
2. Melatih diri dengan bertahap untuk dapat tilawah satu juz dalam satu hari. Misalnya untuk sekali membaca (tanpa berhenti) ditargetkan setengah juz, baik pada waktu pagi ataupun petang hari. Jika sudah dapat memenuhi target, diupayakan ditingkatkan lagi menjadi satu juz untuk sekali membaca.
3. Mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat, kecuali jika terdapat sebuah urusan yang teramat sangat penting. Hal ini dapat membantu kita untuk senantiasa komitmen membacanya setiap hari. Waktu yang terbaik menurut penulis adalah ba’da subuh.
4. Menikmati bacaan yang sedang dilantunkan oleh lisan kita. Lebih baik lagi jika kita memiliki lagu tersendiri yang stabil, yang meringankan lisan kita untuk melantunkannya. Kondisi seperti ini membantu menghilangkan kejenuhan ketika membacanya.
5. Usahakan untuk senantiasa membersihkan diri (baca: berwudhu’) terlebih dahulu sebelum kita membaca Al-Qur’an. Karena kondisi berwudhu’, sedikit banyak akan membantu menenangkan hati yang tentunya membantu dalam keistiqamahan membaca Al-Qur’an.
6. Membaca-baca kembali mengenai interaksi generasi awal umat Islam, dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dari segi tilawah, pemahaman ataupun pengaplikasiannya.
7. Memberikan iqab atau hukuman secara pribadi, jika tidak dapat memenuhi target membaca Al-Qur’an. Misalnya dengan kewajiban infaq, menghafal surat tertentu, dan lain sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pribadi kita.
8. Diberikan motivasi dalam lingkungan keluarga jika ada salah seorang anggota keluarganya yang mengkhatamkan al-Qur’an, dengan bertasyakuran atau dengan memberikan ucapan selamat dan hadiah.
Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sifat Rasulullah, para sahabat, salafuna shaleh, dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah. Seyogyanya, kita juga dapat memposisikan Al-Qur’an sebagaimana mereka memiliki semangat, meskipun kita jauh dari mereka.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (An-Ankabut: 69).
Berikut Foto-Foto Khataman Pada Tahun Baru Hijriah 1436 :
Sejarah SMA Negeri 1 Sidayu
Sejarah SMA Negeri 1 Sidayu
SMA Negeri 1 Sidayu merupakan satu-satunya sekolah negeri ditingkat atas yang ada di wilayah Sidayu dan sekitarnya SMAN 1 Sidayu berdiri di Desa Ngawen Kec. Sidayu Kab.Gresik pada tanggal 17 Juli 1984. Pada awal berdirinya, SMAN 1 Sidayu belum memiliki gedung sekolah secara pribadi, tetapi gedungnya masih menggabung di SMPN 1 Sidayu. Kepala Sekolah yang pertama memimpin SMAN 1 Sidayu adalah R. Soetomo Harjomurtono, Beliau sibantu seorang guru yang satu-satunya berstatus PNS, yaitu Bapak Slamet Suhardi secara langsung ditunjuk oleh Kepsek sebagai Waka. Kurikulum. Kedua orang inilah cikal bakal di SMAN 1 Sidayu yang berjaung dan tarus memperjuangkan keberadaan SMAN 1 Sidayu ditengah-tengah masyarakat Sidayu dan Sekitarnya, tentunya dibantu dibantu tenaga TU dan guru dari mahasiswa PPL IKIP Surabaya.
Selama 2 tahun SMAN 1 Sidayu menempati gedung sekolah SMPN 1 Sidayu, yang pada akhirnay pemerintah propinsi melalui KAKANDEP membeli tanah di Ngawen seluas kurang lebih 2 Ha. Untuk mendirikan gedung SMAN 1 Sidayu kemudian pada tanggal 10 Februari 1986 gedung SMAN 1 Sidayu resmi berdiri di bumi Ngawen, di Jl. Pahlawan No. 06 Sidayu Gresik.
Kepala Sekolah yang paling lama memimpin SMAN 1 Sidayu adalah R. Soetomo Harjomurtono dibanding dengan Kepala Sekolah lain. Kemudian datang Kepala Sekolah lainnya yaitu Bapak Qomary Sholih, Bapak Supardi Al-Darsan, Bapak Ali Mujtahidin(alm) dan Bapak Syaiful Khamid. Dan pada kepemimpinan Drs. Khoirul Huda (Kepala SMAN 1 Gresik 2006) SMAN 1 Sidayu mulai diperhitungkan, dilirik dan diminati banyak masyarakat bahkan menjadi sekolah yang mengejutkan banyak kalangan dunia pendidikan karena prestasinya yang cukup membanggakan.
Ada sejarah jilbab di SMAN 1 Sidayu ini, pada saat SMAN 1 Sidayu ini dipimpin oleh R. Soetomo Hartomurtono, dinas pendidikan melarang siswi SMAN memakai jilbab, termasuk melarang para guru perempuan, tetapi pada masa kepemimpinan Bapak Qomary Sholih, larangan memakai jilbab itu dihapus. Perjuangan guru – guru dan warga SMAN 1 Sidayu agar siswi SMAN 1 Sidayu memakai jilbab membuahkan hasil. Mulailah muncul satu-dua-tiga sampai beratus-ratus jilbab di SMAn 1 Sidayu, dari siswa putrid sampai guru perempuannya memulai memakai jilbab sampai sekarang siswi SMAN 1 Sidayu memakai jilbab bahkan menjadi keharusan (identik-WAJIB JILBAB).
SMAN 1 Sidayu mulai mengalami kejayaannya ketika dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang bernama Drs. Khoirul Huda. Beliau datang di SMAN 1 Sidayu membawa angin segar, manajement sekolah diubah secara drastis kearah yang lebih transparent dan terkendali, semua unsur digerakkan dan diperhatikan, alur administrasi dibenahi secara baik. Dengan gaya kepemimpinan yang ditawarkan oleh Drs. Khoirul Huda ini rupanya diminati dan disukai sebagian besar guru dan karyawan serta siswa, Penataan administrasi terus dilakukan, penataan secara fisikpun mulai digerakkan dan dijalankan, satu persatu gedung dan ruang baru (model baru) berdiri. Sarana pembelajaran pun tak ketinggalan untuk dibenahi, semua unsur guru dan karyawan turut membantu, bergotong-royong, rawe-rawe rantas membenahi SMAN 1 Sidayu.
Bapak Drs. Khoirul Huda yang sudah mulai diakui kehandalannya menata SMAN 1 Sidayu dipanggil menghadap keatasannya, beliau akhirnya mutasi ke SMAN 1 Gresik. Sebagai penggantinya adalah Bapak Ali Mujatahidin (alm), yang warna kepemimpinannya tidak terlalu jauh berbeda dengan Drs. Khoirul Huda. Beliau sangat terbuka, loyal, ramah, dan demokratis, tidak mengandalkan formalitas, beliau mempunyai prinsip yang penting bagi seluruh keluarga SMAN 1 Sidayu.
Rupanya gaya kepemimpinan Bapak Ali Mujtahidin (alm) ini mampu menggait hati dan kemauan para guru serta karyawan, juga siswa. Kekurangan demi kekurangan yang masih tersisa pada masa Bapak Drs. Khoirul Huda dibenahi oleh beliau. Pergerakan prestasi di SMAN 1 Sidayu pada masa Bapak Ali Mujtahidin terus mambaik. Hal yang mengagumkan adalah saat perolehan NUM tertinggi sekabupaten Gresik untuk jurusan IPA, dan juara-juara lomba olympiade Fisika JAwa Timur, serta banyak lagi. Belum tamat perjuangan beliau di SMAN 1 Sidayu, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT. Untuk selama-lamanya. Hadir kembali Kepala sekolah yang baru, yaitu Bapak Syaiful Khafid dan kemudian Hadir lagi kepala sekolah, yaitu Bapak Arif Suswanto. (Kepala Sekolah SMAN 1 Sidayu sampai sekarang).
Kegiatan Qurban di SMA Negeri 1 Sidayu Tahun 1435 H
puji
dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt.
Atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga tercurakan kepada Nabi Muhamad Saw. Kepada para
keluarga, Sahabat dan kepada kita semua selaku umatnya yang senantiasa
mengikuti jejak langkahnya ( amin ).
Qurban dalam bahasa Arab artinya dekat,
ibadah qurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah"
artinya hewan yang disembelih sebagai qurban. Ibadah qurban disinggung
oleh al-Qur'an surah al-Kauthar "Maka dirikanlah shalat untuk
Tuhanmu dan menyembelihlah".
Keutamaan qurban dijelaskan oleh
sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w. bersabda "Sabaik-baik amal
bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di
hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan
tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut
diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka
yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah). Dalam riwayat Anas
bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba putih bertanduk, beliau
meletakkan kakinya di dekat leher hewan tersebut lalu membaca basmalah
dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.R. Tirmizi dll).
Hukum ibadah qurban, Mazhab Hanafi
mengatakan wajib dengan dalil hadist Abu Haurairah yang menyebutkan
Rasulullah s.a.w. bersabda "Barangsiapa mempunyai kelonggaran
(harta), namun ia tidak melaksanakan qurban, maka jangan lah ia mendekati
masjidku" (H.R. Ahmad, Ibnu Majah). Ini menunjukkan seuatu perintah
yang sangat kuat sehingga lebih tepat untuk dikatakan wajib.
Mayoritas ulama mengatakan hukum
qurban sunnah dan dilakukan setiap tahun bagi yang mampu. Mazhab syafi'i
mengatakan qurban hukumnya sunnah 'ain (menjadi tanggungan individu) bagi
setiap individu sekali dalam seumur dan sunnah kifayah bagi sebuah
keluarga besar, menjadi tanggungan seluruh anggota keluarga, namun
kesunnahan tersebut terpenuhi bila salah satu anggota keluarga telah
melaksanakannya. Dalil yang melandasi pendapat ini adalah riwayat Umi
Salamh, Rasulullah s.a.w. bersabda "Bila kalian melihat hilal dzul
hijjah dan kalian menginginkan menjalankan ibadah qurban, maka janganlah
memotong bulu dan kuku hewan yang hendak disembelih" (H.R. Muslim
dll), hadist ini mengaitkan ibadah qurban dengan keinginan yang artinya
bukan kewajiban. Dalam riwayat Ibnu ABbas Rasulullah s.a.w. mengatakan
"Tiga perkara bagiku wajib, namun bagi kalian sunnah, yaitu shalat
witir, menyembelih qurban dan shalat iedul adha" (H.R. Ahmad dan
Hakim).
Panitia qurban SMA Negeri 1 Sidayu pada
Hari Raya Idul Qurban 1435 H ini menerima titipan hewan Qurban dari Masyarakat
sebanyak 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada
yang berhak.
Atas nama Panitia qurban SMA Negeri 1
Sidayu dari MPK-OSIS SMA Negeri 1 Sidayu Kami berterima kasih kepada Para
pengurban, mudah – mudahan segala amal Ibadah Ibu/Bapak semua diterima oleh
Allah Swt. ( amin )
Langganan:
Postingan (Atom)