Penyelesaian Islam
Islam adalah satu-satunya agama yang memberi rasa tenang dengan mengenalkan bahwa Tuhannya sangat dekat kepada hamba-Nya, Maha Pengampun, dan kasih sayang-Nya mendahului murk-Nya. Allah Swt katakan bahwa Dia lebih dekat dari urat nadi bahkan DNA kita sekalipun. Dia akan mendekati kita dengan berlari ketika kita mendekati-Nya dengan berjalan. Islam telah menyediakan perangkat terbaik agar umat manusia dapat menikmati hidup didunia dengan berkah, hidup selamat dunia dan akhirat. Dalam menjalani kehidupan, setiap detik manusia selalu ada dalam hubungan manusia, Allah dan syaithan. Secara sederhana dalam menjalankan kehidupan harus memperhatikan aspek halal, thayyib dan mubah, termasuk agar terjaga kesehatan jiwa dan raga. Jika sebuah penyakit mengenai akal, jiwa atau raga pasti ada sesuatu diluar halal dan thayyib yang masuk melalui mata, telinga, mulut, hidung, kulit dsb yang kadarnya atau cara masuknya sudah merusak/tidak sesuai dengan sunatullah serta difasilitasi oleh syaithan/cara hidup syaithan termasuk harta yang haram, seks bebas, pelacuran, dan narkotika, pornografi dan pornoaksi, mode pakaian yang membangiktkan naluri yang tidak sesuai syariah. Oleh sebab itulah perlu dibuat antisipasi yang baik supaya tidak timbul penyakit dalam tatanan pribadi dan masyarakat. Dalam hal penyebab gangguan orientasi seksual seperti kaum homoseksual, heteroseksual ketika ilmu pengetahuan menemukan ada gangguan kromosom, Islam memberikan solusi dengan mendekatkan kromosom menuju pemiliknya yaitu Allah Swt. Dengan cara beriman dan bertakwa, beribadah dan beramal shalih seperti berdzikir, shalat, taubat, mendekatkan diri kepada Allah, bersedekah, bersilaturrahmi pada keluarga, memilih makanan dan minuman yang halal dan thayyib, menutupi aurat, tidak menampakkan kecantikan, tidak berselingkuh, tidak stres dan tidak pernah putus asa, yakin Allah-lah yang menyembuhkan. Disarankan juga berobat ke dokter disertai tabib yang ahli dalam pengobatan yang sesuai metode pengobatan Nabi Saw. Tidak berbujang melainkan secepatnya menikah dengan cara yang syar’i (tidak melakukan nikah mut'ah/nikah kontrak atau nikah dengan sesama jenis), maka insya Allah akan terjadi pula perbaikan pada tingkat DNA, hormonal dsb, disinilah perlu penelitian mendalam. Ilmu neuropsikoimunologi menguatkan bahwa ketika jalan hidup kita sesuai sunatullah/ Tuhan menurut kepercayaan agama lain, maka kekuatan dan kesehatan jiwa raga kita meningkat. Allah menganjurkan berkasih sayang agar kesehatan jiwa manusia terjaga, tetapi Allah membenci kasih sayang yang merusak seperti berpoligami yang tidak adil dan prilaku homoseksual/lesbi juga sodomi.
Tidak ada ciptaan Allah yang merusak jalan hidup seseorang, ketikapun ada terbukti kelainan secara kedokteran, selalu ada jalan yang diridhai Allah jika orang tersebut sadar bahwa hidupnya akan berkah jika bersama Allah. Islam menyediakan aturan melalui Al.Qur’an dan hadist agar secara pribadi dan tatanan kehidupan sosial umat manusia mencapai kesehatan jiwa dan raga seutuhnya. Untuk itulah tanggung jawab pemerintah, ilmuwan muslim dan masyarakat mempelajari dan menjaga sunatullah agar terjaga lingkungan hidup dan agar umat muslim khususnya mudah tunduk dan taat kepada perintah dan aturan Allah. Sesungguhnya manusia amat lemah jika menggantungkan hidupnya atas nama tanggung jawab pribadi dan lingkungan tanpa petunjuk dari Tuhannya. Bersegeralah mencari pertolongan Allah, karena sesungguhnya Allah-lah yang memahami fitrah hidup manusia dan pertolongan Allah itu sangat dekatidak ada ciptaan Allah yang merusak jalan hidup seseorang, ketikapun terbukti ada kelainan secara kedokteran, selalu ada jalan yang diridhoi Allah jika orang tersebut sadar bahwa hidupnya akan berkah jika bersama Allah. Islam menyediakan aturan melalui al Qur’an dan hadis agar secara pribadi dan tatanan kehidupan sosial umat manusia mencapai kesehatan jiwa dan raga seutuhnya.Untuk itulah tanggung jawab pemerintah,ilmuwan muslim dan masyarakat mempelajari dan menjaga sunatullah agar terjaga lingkungan hidup dan agar umat muslim khususnya mudah tunduk dan taat kepada perintah dan aturan Allah. Sesungguhnya manusia amat lemah jika menggantungkan hidupnya atas nama tanggung jawab pribadi dan lingkungan tanpa petunjuk dari Tuhannya. Bersegeralah mencari pertolongan Allah,karena sesungguhnya Allahlah yang memahami fitrah hidup manusia dan pertolongan Allah itu sangat dekat.
Sudah selayaknya, sebagai seorang muslim tidak begitu saja mengikuti setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-negara Barat. Islam telah memiliki pandangan tersendiri dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, pun dalam menyelesaikan persoalan HIV/AIDS ini. Kepada pemerintah, cobalah berpikir sedikit lebih cerdas akan strategi yang ditawarkan negara Barat dalam menghadapi HIV/AIDS. Solusi sesat dan menyesatkan penanggulangan HIV/AIDS melalui lembaga internasional (WHO, UNAIDS) adalah karena kebodohan mereka yang mengambil jalan keluar tidak berdasarkan fitrah hidup manusia. Diluar itu kita harus memikirkan adakah kepentingan mereka melemahkan umat karena fakta yang sebenarnya tentang HIV/AIDS yang ditutupi tentu ada maksudnya. Bukankah populasi penduduk muslim di negeri-negeri muslim semakin bertambah sedangkan jumlah penduduk dinegara kafir semakin berkurang? Dalam aspek ekonomi telah terbukti bahwa Indonesia telah berhasil diporak porandakan oleh IMF. Kekayaan alam milik rakyat habis-habisan terkuras untuk kepentingan negara adidaya. Maka masihkah kita berharap pada lembaga internasional yang terbukti menjadi alat penjajah Barat? Serangan gencar budaya liberal melalui media massa tak lain bertujuan menjauhkan umat Islam dari keterikatan kepada agamanya. Kenikmatan hidup membuat mereka membenci dan menjauhi hukum Islam.
Allah Swt berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang diluar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, karena mereka tidak henti-hentinya menyusahkanmu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya”. (QS. Al-Imran: 118)
Islam menyediakan solusi dalam permasalahan ini yaitu preventif dan kuratif yang ada dalam Al.Qur’an dan hadits.Solusi ini bisa dijalankan siapapun untuk jauh dari HIV/AIDS dan dampak buruk selanjutnya.
A. Solusi Preventif
1. Islam mengharamkan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim berkhalwat.
2. Islam mengharamkan perzinaan,pornoaksi pornografi dan segala yang terkait dengannya.
3. Islam mengharamkan prilaku seks yang menyimpang termasuk iklan kondom yang memfasilitasinya.
4. Islam melarang pria-wanita melakukan perbuatan yang membahayakan akhlak dan merusak masyarakat, termasuk pornoaksi dan pornografi.
5. Islam mengharamkan khamr dan seluruh benda yang memabukkan serta mengharamkan narkoba.
6. Amar ma’ruf nahi munkar yang wajib bagi individu dan masyarakat
7. Tidak mengiklankan fasilitas kondom sebagai pengaman hubungan seksual.
8. Memberikan hak bertemu keluarga dan memfasilitasi pembiayaan yang murah (penyediaan kereta khusus atau kendaraan khusus pekerja kelas bawah untuk pulang bertemu keluarga).
9. Tidak membiarkan LSM peduli AIDS tanpa pengawasan ulama dan ahli kejiwaan muslim.
10. Pembagian zakat dan penyaluran hasil proyek waqaf dan pemilikan umum (minyak, gas, batubara dsb) disertai edukasi dan penggerakan ekonomi untuk orang-orang miskin yang mata pencahariannya berisiko menularkan dan tertular HIV/AIDS seperti buruh, TKI, dan PSK.
11. Islam sangat menghargai dan membutuhkan pemuda yang kuat. Membuat gedung pemuda, imtak, science dan olahraga di tiap-tiap kota sehingga remaja/pemuda mempunyai visi dan cita-cita besar, berprestasi, bersatu dan paham sejauh mana mereka harus bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.
12. Membuat peraturan untuk dapat mewajibkan pemeriksaan HIV/AIDS bagi orang yang berisiko agar terjadi keadilan pada tingkat sosial.
13. Negara melindungi perempuan dan mengembalikan perempuan kepada kedudukannya yang mulia sehingga aspek kehidupan ibu dan anak harus mendapat prioritas.
Pada tingkat individu
1. Tidak mendekati narkoba dan seks bebas
2. Segera memeriksakan diri jika ada risiko tertular
3. Segera melakukan taubat yang sempurna agar tidak terjerumus
B. Solusi Kuratif
1. Memberi sangsi tegas bagi pelaku yang berzina, pemilik, pengedar, pabrik narkoba, pemilik media porno, distributor, mucikari, backing sampai dengan dibubarkan.
2. Orang yang tertular HIV/AIDS karena perbuatannya harus dihukum, dikarantina, diperbaiki mental.
3. Orang yang tertular HIV/AIDS karena tertular secara tidak langsung misalnya karena transfusi darah, tertular dari suami dsb, maka orang tersebut harus diberi perhatian lebih termasuk masalah hak dan keadilan
4. Bersabda Nabi Saw.: "Apabila kamu mendengar penyakit menular di satu daerah, maka janganlah kamu memasukinya, dan apabila (wabah) terjangkit sedang kamu berada di satu daerah maka janganlah keluar dari negeri tersebut karena ia lari dari (penyakit) itu". (HR. Bukhari no: 5404).
5. Melakukan penelitian mandiri terkait virus, obat kimia maupun herbal dan dukungan lainnya agar terhindar dari campur tangan negara lain.
6. Tidak melakukan diskriminasi termasuk pengobatan dan pekerjaan apabila dianggap layak.
Pada tingkat individu
1. Tidak meninggalkan ikhtiar dan taubat untuk dekat dengan Allah
2. Tidak bergantung pada methadon dan substitusi jarum suntik yang bisa berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Benar-benar berkonsultasi pada dokter dan ulama serta menjalankan pengobatan sehingga dapat mencapai kesehatan jiwa dan raga
4. Ikhlas, sabar dan tawakal baik pada individu maupun keluarga menjalankan terapi dan rehabilitasi yang berbasis pada aspek yang diridhoi Allah swt
5. Menjauhkan tindakan yang dapat menularkan kepada orang lain
“Mengkarantina” agar tidak ada infeksi baru dan agar penyakit tersebut tidak menular luas perlu memperhatikan hal hal berikut:
a. Selama karantina seluruh kebutuhannya tidak diabaikan.
b. Diberi pengobatan gratis dan optimal
c. Berinteraksi dengan orang-orang tertentu dibawah pengawasan dan jauh dari media serta aktivitas yang mampu menularkan.
d. Merehabilitasi mental (keyakinan, ketawakalan, kesabaran) sehingga mempercepat kesembuhan dan memperkuat ketakwaan. Telah diakui bahwa kesehatan mental mengantar pada 50% kesembuhan.
Solusi Islam bersifat tuntas.
• Mengharamkan seks bebas dan yang terkait dengannya.
• Mengharamkan narkoba.
• Mengkarantina secara manusiawi ODHA dan didekatkan pada keluarga.
• Memberikan penatalaksanaan dan pengobatan yang optimal
• Mengedepankan aspek kesehatan mental dan spiritual
• Tegakan sistem Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
berikut foto-foto momentum di hari HIV internasioanl diikuti juga pelepasan balon dan penbagian bunga kepada guru-guru SMA Negeri 1 Sidayu :